Iklan Dua

Berawal dari Keterbatasan, SMAN 8 Balikpapan Cetak Generasi Mandiri Lewat Program Dual Track

$rows[judul] Keterangan Gambar : Ali saat memperlihatkan alat-alat program dual track yang difasilitasi oleh Disdikbud Provinsi Kaltim.
Poroskaltim.com, BALIKPAPAN - Dari sekolah di pinggir kawasan Mangrove Balikpapan, langkah besar lahir untuk masa depan pendidikan di Kalimantan Timur. Ya, SMA Negeri 8 Balikpapan menjadi pionir pelaksanaan Kurikulum Dual Track, sebuah program terobosan yang bukan hanya mengajarkan teori, tapi juga menyiapkan siswa dengan keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja.

Kurikulum ini digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dan mulai diluncurkan akhir tahun 2022. Tujuannya jelas, memberikan bekal keterampilan kepada siswa SMA yang tidak semua bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Data menunjukkan, lebih dari separuh lulusan SMA di Kaltim belum memiliki akses pendidikan lanjutan.

Namun ketika program ini menyasar sekolah-sekolah di daerah terpencil seperti Kutai Barat dan Pulau Maratua, muncul kendala jumlah peserta minimal. Banyak sekolah di daerah belum mampu memenuhi kuota 120 siswa. Dari situ, SMAN 8 Balikpapan yang memiliki jumlah siswa memadai, ditunjuk menjadi satu dari 20 sekolah pertama di Kaltim yang menjalankan program ini, sekaligus satu-satunya dari Kota Balikpapan.

"Awalnya kami tidak punya alat, belum tahu ada dana atau tidak. Tapi kami yakin, program ini harus tetap jalan," ujar Kepala Sekolah SMAN 8 Balikpapan, Drs. Ali Arham, M.Pd, saat ditemui, Selasa (29/7/2025).

Tantangan di awal cukup besar. Alat praktik belum tersedia, dan guru belum memiliki pelatihan khusus. Namun dengan semangat gotong royong, sekolah menggandeng pelatih dari luar, dari pelaku industri lokal hingga praktisi film.

"Anak-anak kami bahkan harus naik angkot untuk pelatihan, ke SIK Teritip, ke workshop Batik Shaho, bahkan ke Warkop depan Living Plaza," kenang Ali.

Tiga bidang keterampilan yang ditawarkan meliputi tata busana, tata boga, dan multimedia. Program ini berlangsung selama satu tahun, dimulai dari semester genap kelas 10 hingga semester ganjil kelas 11. Dalam pelaksanaannya, siswa dilatih langsung oleh praktisi profesional, dengan total durasi pelatihan 120 jam mencakup orientasi, produksi, pemasaran, hingga evaluasi.

Memasuki tahun kedua, barulah bantuan alat pelatihan dikirimkan. Tantangan baru pun muncul yaitu keterbatasan ruang dan besarnya peralatan. Namun perlahan, ruang praktik disesuaikan dan pelatihan mulai bisa dilakukan di sekolah. 

Tahun ketiga menjadi momentum kematangan program, di mana pelatih datang langsung ke sekolah dan semua peralatan digunakan secara maksimal.

Lebih dari sekadar pelatihan, program ini mulai membuahkan hasil. Beberapa alumni telah memulai usaha kecil. Ada yang membuka kedai minuman ringan di rumah, dan ada pula yang menekuni dunia multimedia.

Salah satu lulusan bahkan sukses menjuarai lomba film pendek di Ibu Kota Nusantara. Kini, ia telah diterima di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, jurusan Film dan Televisi.

"Dulu, dia bahkan belum tahu cara memegang kamera dengan benar. Sekarang dia jadi juru dokumentasi di acara-acara penting dan kuliah di luar kota dari hasil karyanya sendiri," ucap Ali bangga.

Ali menekankan bahwa Dual Track tidak hanya tentang belajar keterampilan, tapi juga mendidik siswa menjadi pribadi mandiri, kreatif, dan siap kerja. 

"Kami ingin siswa tidak hanya pintar, tapi juga produktif. Bisa bantu diri sendiri, bahkan keluarganya," ujarnya.

Untuk mendukung kegiatan ini, berikut rincian peralatan yang telah diterima SMAN 8 Balikpapan:

1. Bidang Tata Busana berupa:
- Mesin jahit portable: 5 unit
- Mesin jahit manual: 5 unit
- Setrika: 10 unit
- Papan setrika: 5 unit
- Manekin: 5 unit

2. Bidang Tata Boga
- Oven bakery: 4 unit
- Alat proving (pengembang adonan): 4 unit
- Alat sealer: 60 unit
- Meja aluminium: 40 unit
- Kompor dua tungku: 40 unit
- Grinder kopi: 5 unit
- Mesin kopi: 3 unit
- Kulkas dua pintu: 7 unit
- Showcase kecil (etalase pendingin): 4 unit
- Showcase besar: 2 unit
- Kulkas satu pintu: 3 unit
- Mesin pemotong roti: 2 unit

3. Bidang Multimedia
- Kamera DSLR Canon: 2 unit
- Mesin press mug: 5 unit
- Mesin press gantungan kunci: 5 unit
- Mesin press kaos: 5 unit
- Printer standar: 5 unit
- Tripod: 4 unit
- Pemotong kertas: 4 unit
- Lampu pencahayaan (lighting): 2 unit
- Lighting softbox: 2 unit, dan
- Alat laminating: 2 unit

Dengan peralatan lengkap dan dukungan pelatih profesional, SMAN 8 Balikpapan kini bukan hanya sekolah, tapi juga menjadi pusat pembelajaran keterampilan yang membentuk generasi mandiri dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.

"Semoga program ini terus berjalan dan diperluas ke sekolah-sekolah lain. Karena hasilnya benar-benar terasa," tutup Ali optimis. (man)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)